karangan naratif

Artículo revisado y aprobado por nuestro equipo editorial, siguiendo los criterios de redacción y edición de YuBrain.


Saat Anda menulis esai naratif, Anda menceritakan sebuah cerita kepada pembaca. Ceritanya bisa nyata atau fiksi, tetapi didefinisikan dari perspektif tertentu. Oleh karena itu, esai naratif memberikan kesempatan kepada penulis untuk menulis tentang pengalaman pribadinya. Satu-satunya perbedaan dengan sebuah cerita adalah, meskipun mengikuti struktur yang sama di mana sebuah cerita diceritakan, pada akhirnya sebuah argumen dinyatakan dengan cara yang tegas, yang tidak terjadi dalam cerita, setidaknya tidak secara langsung. Namun, seperti dalam sebuah cerita, dalam esai naratif terdapat karakter, situasi, bahkan dialog, dan itu berkembang melalui awal, tengah, dan akhir.

Tujuan karangan narasi

Tujuan dari esai naratif adalah untuk menceritakan kisah nyata atau fiksi kepada pembaca. Biasanya berdasarkan pengalaman pribadi dan sering ditulis dalam bentuk cerita, ditambah dengan tesis yang eksplisit. Untuk menulis narasi yang sempurna, penulis harus menyertakan konvensi narasi, klimaks, latar, alur, dan akhir cerita.

Narasi esai juga merupakan cara untuk menguji kemampuan seorang penulis untuk menceritakan sebuah cerita dengan jelas dan menarik. Pengarang diharapkan jelas tentang dari mana kisahnya dimulai dan berakhir dan bagaimana menyampaikannya dengan bahasa sugestif yang tepat dan tempo yang memuaskan. Keterampilan ini sangat berbeda dari yang dibutuhkan untuk menulis akademik formal. Misalnya, dalam esai naratif penggunaan orang pertama (I) dianjurkan, serta penggunaan bahasa kiasan, dialog, dan ketegangan.

Garis Besar Esai Narasi

Untuk menulis esai naratif, hal pertama yang Anda butuhkan adalah garis besar yang bagus, yang akan membantu mengatur ide-ide Anda dan mengekspresikannya secara koheren. Esai naratif memiliki tiga bagian yang memungkinkan hal ini berkembang: pendahuluan, isi, dan kesimpulan.

Perkenalan

Pengenalan esai naratif adalah awal dari ini. Ini secara singkat menguraikan apa yang akan dibahas dalam cerita, untuk memberikan awal narasi yang baik kepada pembaca, tetapi dengan sedikit atau tanpa detail, karena ini akan dikembangkan dalam tubuh esai. Poin-poin berikut harus diperhitungkan untuk menulis pengantar yang baik.

  • Perkenalkan tema umum.
  • Sertakan frasa dan konektor transisi yang sesuai.
  • Mengungkapkan pernyataan tesis (gagasan utama).

paragraf tubuh

Tubuh esai naratif merupakan simpul cerita. Setelah menarik perhatian pembaca dengan pendahuluan, Anda dapat memulai cerita, secara bertahap mengungkap peristiwa naratif secara kronologis, yang akan membuat esai Anda kohesif.

Tubuh utama adalah bagian di mana seluruh esai Anda terkonsentrasi. Untuk mengembangkannya dengan cara terbaik, hal-hal berikut harus diingat:

  • Sertakan ide di setiap paragraf.
  • Ikuti pola logis dan urutan kronologis, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami alurnya.
  • Tonjolkan pengalaman dan ceritakan kebenaran universal yang dibawa oleh cerita tersebut kepada penonton .

Kesimpulan

Esai harus diakhiri dengan kesimpulan yang kuat dan kuat, sesuai dengan hasil cerita. Esai dapat memiliki akhir yang bahagia atau sedih, bergantung pada plotnya, tetapi pastikan bahwa narasi tersebut sepenuhnya mengembangkan ide utama dan menyampaikan pesan dengan jelas.

Inilah poin-poin yang harus diperhatikan untuk menutup esai dengan gaya:

  • Ringkas poin-poin penting.
  • Ingatkan pembaca tentang pesan utama.
  • Beri pembaca sesuatu untuk dipikirkan .

Aspek-aspek esai naratif

Esai naratif lima paragraf yang khas memiliki pengantar, tiga paragraf tubuh utama, dan paragraf kesimpulan. Tentu saja, jika perlu, Anda dapat mengubah jumlah paragraf isi tergantung pada luasnya topik.

Esai naratif biasanya memiliki lima elemen: plot, karakter, latar, konflik, dan tema.

  1. Jalan cerita. Kejadian itulah yang dimaksudkan untuk diceritakan dalam cerita. Ini tentang urutan peristiwa yang terjadi dalam cerita.
  2. panggung . Itu adalah tempat di mana peristiwa itu terjadi. Itu bisa berupa rumah, pusat studi (sekolah, universitas atau tempat lain di mana penulis berada jika dia adalah seorang siswa pada saat acara berlangsung), tempat kerja, tempat yang pernah dikunjungi penulis, dll.
  3. Karakter. Mereka adalah orang-orang yang terlibat dalam narasi. Penting untuk menyebutkan semua orang yang terlibat, baik tokoh utama maupun tokoh pembantu, karena hal ini akan menambah kredibilitas cerita.
  4. Konflik. Ini adalah masalah yang dihadapi karakter selama narasi. Momen menegangkan dalam plot dianggap sebagai konflik yang harus diselesaikan.
  5. Topik. Jelaskan tujuan keseluruhan cerita dan alasan penulis memilihnya.

Demikian juga, aspek-aspek berikut harus dimasukkan ke dalam esai naratif:

  • Kembangkan sudut pandang tertentu.
  • Perdebatkan sudut pandang Anda .
  • Sertakan informasi yang akurat .
  • Gunakan kata kerja dan pengubah yang jelas .
  • Tambahkan konflik dan urutan .
  • Buat dialog antar karakter .

Sumber

-Iklan-

Carolina Posada Osorio (BEd)
Carolina Posada Osorio (BEd)
(Licenciada en Educación. Licenciada en Comunicación e Informática educativa) -COLABORADORA. Redactora y divulgadora.
Artikulli paraprak
Artikulli tjetër

Artículos relacionados