Apa itu litigasi?

Artículo revisado y aprobado por nuestro equipo editorial, siguiendo los criterios de redacción y edición de YuBrain.


Litifikasi adalah proses geologi dimana zat atau bahan terdispersi dipadatkan untuk membentuk batuan. Padahal, kata litifikasi secara harfiah berarti proses transformasi menjadi batuan. Dari sudut pandang lain, litifikasi dapat dilihat sebagai proses pembentukan batuan sedimen melalui pemadatan berbagai jenis sedimen.

Litifikasi merupakan salah satu tahap awal diagenesis, yaitu proses yang menggambarkan perubahan fisik, kimia, dan biokimia yang terjadi pada sedimen sebagai akibat dari interaksi kimiawi antara batuan dan air setelah sedimentasi. Yang mencirikan litifikasi dan yang membedakannya dari tahapan diagenesis lainnya adalah hanya melibatkan pemadatan dan sementasi sedimen, tetapi tanpa perubahan komposisi kimia. Ini berarti bahwa mineral yang sama yang ada di sedimen masih ada di batuan sedimen setelah litifikasi.

Proses litigasi

Secara garis besar, proses litifikasi dimulai dengan pengikisan berbagai mineral oleh pengaruh udara dan air. Erosi ini mengubah mineral padat menjadi partikel kecil atau sedimen yang diangkut oleh gravitasi dan didorong oleh angin ke cekungan sedimentasi di mana mereka secara bertahap diendapkan untuk membentuk lapisan sedimen yang menumpuk satu di atas yang lain untuk membentuk selimut sedimen.

Batupasir terbentuk dari proses litifikasi pasir

Seiring waktu, lapisan-lapisan ini menumpuk satu di atas yang lain, meningkatkan tekanan pada lapisan bawah. Tekanan ini secara perlahan memadatkan lapisan sedimen dan lama kelamaan akhirnya memicu metamorfosis sedimen menjadi batuan sedimen, yaitu berpuncak pada litifikasi sedimen.

Litifikasi vs. membatu

Karena kedua konsep tersebut melibatkan pembentukan batuan, litifikasi terkadang dibingungkan dengan membatu, atau dianggap sinonim. Perbedaan antara kedua konsep tersebut adalah bahwa dalam litifikasi, batuan sedimen terbentuk dari sedimen anorganik, sedangkan petrifikasi mengacu pada pembentukan fosil dengan mengganti bahan organik dengan mineral.

Fase litifikasi

Litifikasi terjadi melalui terjadinya fase berturut-turut berikut:

  • pemadatan
  • Penyemenan
  • rekristalisasi

pemadatan

Proses pemadatan melibatkan hilangnya atau penghilangan air dari sedimen yang diendapkan di lapisan bawah dalam cekungan karena tekanan yang diberikan oleh lapisan berurutan yang menumpuk satu di atas yang lain (lapisan di atasnya). Peningkatan tekanan ini cenderung mengurangi ruang antara partikel padat sedimen, yang memaksa air keluar dan bergerak ke atas karena kerapatannya yang lebih rendah.

Penyemenan

Proses sementasi adalah tahap di mana pengerasan sedimen itu sendiri terjadi. Ini terdiri dari mengisi pori-pori yang ditemukan di antara partikel sedimen, secara efektif menghubungkan atau menyatukannya satu sama lain. Dalam banyak kasus, sementasi merupakan konsekuensi dari reaksi kimia yang melibatkan material seperti silika (SO 2 ), kalsit dan aragonit (CaCO 3 ), siderit (FeCO 3 ), oksida besi yang berbeda dan mineral lainnya.

Sementasi dapat terjadi bersamaan dengan proses sedimentasi atau mungkin terjadi sesudahnya.

rekristalisasi

Rekristalisasi terdiri dari pembubaran dan selanjutnya kristalisasi mineral dalam sedimen. Proses ini secara perlahan menciptakan kristal atau partikel yang lebih besar yang memiliki komposisi kimia asli yang sama.

Contoh litifikasi

  • Litifikasi tanah liat mengubahnya menjadi serpih.
  • Lumpur berubah menjadi batulanau.
batulanau yang dibentuk oleh litifikasi lanau
  • Pasir ketika litified menjadi batu pasir.
  • Kerikil berubah menjadi konglomerat atau breksi.

Referensi

-Iklan-

Israel Parada (Licentiate,Professor ULA)
Israel Parada (Licentiate,Professor ULA)
(Licenciado en Química) - AUTOR. Profesor universitario de Química. Divulgador científico.

Artículos relacionados