Apa itu oksidator?

Artículo revisado y aprobado por nuestro equipo editorial, siguiendo los criterios de redacción y edición de YuBrain.


Zat pengoksidasi dan pereduksi adalah istilah kunci yang digunakan untuk menggambarkan reaktan dalam reaksi redoks (reduksi-oksidasi) yang mentransfer elektron di antara reaktan untuk membentuk produk.

Oksidator dan reduktor

Zat pengoksidasi adalah zat yang memperoleh elektron dan direduksi dalam reaksi kimia. Juga dikenal sebagai akseptor elektron, zat pengoksidasi biasanya berada di salah satu tingkat oksidasi tertinggi yang mungkin, karena ia akan memperoleh elektron dan tereduksi. Beberapa contoh zat pengoksidasi adalah halogen, kalium nitrat, dan asam nitrat.

Agen pereduksi, di sisi lain, kehilangan elektron dan teroksidasi dalam reaksi kimia. Agen pereduksi biasanya berada di salah satu tingkat oksidasi serendah mungkin dan dikenal sebagai donor elektron. Agen pereduksi mengoksidasi karena kehilangan elektron dalam reaksi redoks, juga dikenal sebagai reaksi reduksi-oksidasi. Beberapa contoh zat pereduksi adalah logam tanah, asam format, dan senyawa sulfit.

Keadaan oksidasi

Keadaan oksidasi menunjukkan jumlah total elektron yang telah dihilangkan dari suatu unsur (keadaan oksidasi positif) atau ditambahkan ke suatu unsur (keadaan oksidasi negatif) untuk mencapai keadaannya saat ini.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengingat dua hal:

  1. Oksidasi melibatkan peningkatan keadaan oksidasi.
  2. Reduksi menyiratkan penurunan keadaan oksidasi.

Mengenali pola sederhana ini adalah inti dari konsep bilangan oksidasi, karena jika kita mengetahui bagaimana keadaan oksidasi suatu unsur berubah selama reaksi, kita juga dapat langsung mengetahui apakah unsur tersebut teroksidasi atau tereduksi tanpa harus bekerja dalam bentuk alat. persamaan elektron dan transfer elektron.

Aplikasi

Zat pengoksidasi dan pereduksi penting dalam aplikasi industri. Ini digunakan dalam proses seperti pemurnian air, pemutihan kain, dan penyimpanan energi seperti baterai dan bensin. Agen pengoksidasi dan pereduksi sangat penting dalam proses biologis seperti metabolisme dan fotosintesis. Misalnya, organisme menggunakan akseptor elektron seperti NAD+ untuk memanen energi dari reaksi redoks seperti hidrolisis glukosa:

C 6 H 12 O 6 +2ADP+2P+2NAD + →2CH 3 COCO 2H +2ATP+2NADH

Semua reaksi pembakaran juga merupakan contoh reaksi redoks. Reaksi pembakaran terjadi ketika suatu zat bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan panas. Contohnya adalah pembakaran oktan, komponen utama bensin:

2C 8 H 18 (l)+25O 2 (g)→16CO 2 (g)+18H 2 O(g)

Reaksi pembakaran juga merupakan sumber energi penting bagi industri modern.

Air mancur

Pusat Sumber Daya Akademik. (td). Reaksi Oksidasi-Reduksi.

-Iklan-

Carolina Posada Osorio (BEd)
Carolina Posada Osorio (BEd)
(Licenciada en Educación. Licenciada en Comunicación e Informática educativa) -COLABORADORA. Redactora y divulgadora.

Artículos relacionados